Bulan Puasa, Rakyat Mesir Berbuka Bareng Mumi Firaun

Restoran Museum Nasional Peradaban Mesir di Fusfat, Mesir (Reuters)

Kairo - Bulan Ramadhan menjadi momen yang semarak bagi negara-negara muslim di seluruh dunia, tak terkecuali Mesir.

Bahkan, mereka membuat suatu terobosan unik untuk meramaikan bulan Ramadhan.

Dikutip dari CNN Indonesia,  Museum Nasional Peradaban Mesir baru saja membuka sebuah tempat makan, dimana para pengunjung dapat berbuka puasa dan sahur sembari menikmati koleksi mumi Firaun yang dipajang disana.

"Paket ngabuburit" bersama mumi ini merupakan salah satu cara pihak pengelola untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke museum.

Mesir memang dikenal sebagai bangsa yang amat bangga dengan warisan peradaban Firaun mereka.

Tak heran, program makan bersama mumi ini disambut antusias oleh masyarakat.

Sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba, para pengunjung yang telah memesan tempat secara online dapat berkeliling untuk melihat-lihat koleksi berusia ribuan tahun.

"Mesir adalah negara yang sangat indah. Kami memberikan layanan ini sehingga masyarakat dapat mengenal sejarah sembari menyantap makanan enak. Saya pikir ini pengalaman yang menyenangkan," kata Dina Al Sabban, sang pemilik restoran.

Museum Terbesar di Dunia

Bagian dalam Museum Peradaban Nasional Mesir (CWO)

Dibangun di atas tanah seluas 490 ribu meter persegi, Museum Nasional Peradaban Mesir merupakan museum terbesar di dunia saat ini.

Terletak di kota kuno Fusfat, museum ini dibuka pada Februari 2017 silam, dan memiliki koleksi 50 ribu artefak yang berasal dari zaman prasejarah hingga saat ini.

Koleksi permanen disana terbagi menjadi dua area berbeda, yakni kronologis dan tematik.

Area kronologis terdiri dari Archaic, Firaun, Yunani-Romawi, Koptik, Abad Pertengahan, Islam, Modern, dan Kontemporer.

Sedangkan area tematik meliputi Kebangkitan Peradaban, Sungai Nil, Sastra, Negara, dan Masyarakat, Budaya, Keyakinan dan Pemikiran, serta Galeri Mumi Kerajaan.

Setelah direnovasi, museum ini resmi dibuka kembali pada 3 April 2021 oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.

Pembukaan tersebut diwarnai oleh pawai meriah bertajuk 'Parade Emas Firaun, yang melibatkan ratusan penari dan kendaraan berhias yang membawa 22 mumi dari museum-museum kecil.