Pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler sedang meninjau desain mobil Volkswagen pada tahun 1930-an |
Selama ini, Adolf Hitler dikenal sebagai diktator yang kejam dan berdarah-darah. Dengan tangan besinya, ia telah membunuh jutaan orang Yahudi dan kulit berwarna, yang dianggap lebih "inferior" dibandingkan ras kulit putih Jerman.
Lebih dari 70 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II, nama Adolf Hitler selalu menjadi perbincangan publik. Sejumlah akademisi dan pegiat sejarah berlomba-lomba melakukan riset terhadap pemimpin Nazi Jerman tersebut.
Meski objek kajiannya berbeda-beda, kebanyakan dari mereka tertarik dengan hal yang sama: kekejaman Hitler yang brutal, dan keterlibatannya dalam Holocaust.
Hal ini sangat wajar, mengingat Hitler bertanggung jawab atas tewasnya 6 juta warga Yahudi di kamp konsentrasi yang ia bangun, dan juga melakukan kekerasan terhadap lawan politiknya.
Namun, ada satu hal penting yang kerap luput dari pembahasan.
Apakah Hitler memberikan sumbangan positif terhadap negaranya selama memerintah?
Jawabannya, tentu saja. Banyak malah.
Sejak naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1933, Hitler mencoba membangkitkan Jerman, yang porak poranda akibat Perang Dunia I, dengan sejumlah program pembangunan.
Salah satu karyanya yang paling terkenal, dan tetap bertahan hingga saat ini adalah Volkswagen (VW).
Pada pertengahan abad ke-20, produk otomotif buatan VW menjadi primadona dikarenakan desainnya yang stylish. Salah satu yang populer adalah Beetle, yang sering kita sebut sebagai VW Kodok
VW Beetle, yang pernah menjadi raja jalanan pada tahun 1950-1960 an | Detikcom |
Mobil Rakyat
Pada tahun 1930-an, Hitler mendapatkan ide untuk membuat sebuah kendaraan yang terjangkau bagi masyarakat umum. Untuk mewujudkannya, ia menugaskan seorang desainer otomotif bernama Ferdinand Porsche.
Porsche dikenal memiliki reputasi tinggi dalam dunia otomotif. Ia juga merupakan pendiri Porsche, sebuah perusahaan otomotif yang dinamai berdasarkan namanya.
Ketika bertemu Porsche, Hitler menginginkan sebuah mobil yang dapat melaju dengan kecepatan 100 km/jam, memiliki desain minimalis, serta mampu menampung lima orang.
Agar dapat dijangkau oleh semua kalangan, Hitler juga meminta harga mobil dipatok tidak jauh berbeda dengan sepeda motor.
Karena didirikan untuk kepentingan masyarakat, Hitler menamakan perusahaan mobil tersebut Volkswagen, yang berarti 'mobil rakyat'. Volkswagen resmi berdiri tanggal 28 Mei 1937, sekitar tiga tahun setelah pertemuan perdana Hitler dan Porsche.
Mobil pertama yang ia rancang adalah prototype dari VW Beetle, yang disebut sebagai 'KdF-Wagen'. KdF merupakan singkatan dari Kraft durch Freude, yang dalam bahasa Jerman berarti "kekuatan melalui kegembiraan".
Kraft durch Freude merupakan salah satu organisasi bentukan Nazi, yang menyediakan sarana hiburan dan rekreasi bagi masyarakat Jerman. Dalam proyek VW, KdF bertugas untuk mengawasi serta mengatur jalannya produksi kendaraan rakyat.
Hancur Ketika Baru Lahir
Meski telah memiliki sumber daya dan tenaga kerja, VW tidak serta-merta dapat melakukan produksi. Perseteruan yang semakin memanas dengan negara-negara barat membuat Jerman lebih fokus membenahi kekuatan militernya.
Padahal, menurut beberapa sumber, antusiasme masyarakat terhadap VW sangat tinggi. Perusahaan bahkan telah menerima lebih dari 300.000 pesanan untuk mobil perdana mereka.
Puncaknya, pada 1 September 1939, Jerman menginvasi Polandia. Tindakan tersebut membuat Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Akibatnya, Perang Dunia II pun pecah.
Selama perang, pabrik VW dikerahkan untuk memproduksi kendaraan tempur, seperti tank, panser, hingga persenjataan lain. Akibatnya, proyek pembuatan mobil untuk rakyat jadi terbengkalai.
Keterlibatan dalam produksi kendaraan tempur juga membuat VW menjadi target serangan sekutu. Sepanjang tahun 1940-an, pabrik VW di Wolfsburg dibombardir hingga porak poranda. Pemboman tersebut menjadi salah satu faktor penting dalam kekalahan Jerman.
Pasca berakhirnya Perang Dunia II, Ferdinand Porsche harus mendekam di penjara karena didakwa bekerja sama dengan Hitler dan Nazi Jerman. Meski demikian, proyek VW tetap berlanjut dibawah kontrol sekutu.
Pada akhir 1945, Mayor Ivan Hirst dari Korps Insinyur Elektrik dan Mesin Militer Inggris (REME) berinisiatif untuk membangkitkan kembali produksi mobil VW.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Hirst memperbaiki beberapa Beetle, dan memamerkannya kepada Markas Besar Militer Inggris. Meski demikian, kerusakan pabrik serta krisis akibat perang membuat rencana Hirst tidak disetujui.
Bahkan, Sir William Rootes, pengusaha otomotif ternama Inggris menganggap ide Hirst sebagai sebuah "kebodohan". Ia juga menilai Beetle sebagai mobil dengan desain "jelek" yang "tidak menarik bagi para pembeli".
Namun, sejumlah personel tentara Inggris berpikir sebaliknya. Mereka tertarik dengan Beetle, dan membawa sejumlah mobil tersebut ketika pulang ke negaranya.
Bangkit Kembali
Tantangan dan hambatan yang terjadi tidak menyurutkan semangat untuk membangkitkan VW.
Pada tahun 1948, sebelum meninggalkan VW, Hirst merekrut Heinrich Nordhoff sebagai pemimpin perusahaan. Nordhoff merupakan mantar manajer senior Opel yang pernah mengawasi produksi kendaraan umum dan militer di Jerman pada tahun 1930 dan 1940-an.
Bekerja sama dengan pemerintah Jerman Barat yang baru terbentuk, Nordhoff membangun kembali reruntuhan pabrik VW di Wolfsburg. Dibawah kepemimpinannya, VW berhasil mengeluarkan produk-produk baru. Seperti VW Kombi, dan Karmann Ghia.
Kombi, salah satu produk VW yang mulai diproduksi akhir 1940-an | Tempo.co |
Setahun kemudian, VW mulai mengekspor mobil mereka ke sejumlah negara. Seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Akan tetapi, penjualan perdana mereka kurang memuaskan. Bahkan di AS, VW hanya berhasil menjual dua unit saja pada tahun 1949.
Untuk meningkatkan penjualan, VW mulai membentuk anak perusahaan di sejumlah negara. Strategi tersebut ternyata membuahkan hasil.
Pada tahun 1955, penjualan VW Beetle di AS menembus angka 1 juta unit, salah satu yang tertinggi ketika itu. Meningkatnya popularitas Beetle juga membuat banyak perusahaan berlomba-lomba membeli lisensi VW untuk pasar negara mereka.
Memasuki dekade 1960-an, VW menjelma menjadi ikon mode bagi anak-anak muda. Produk otomotif mereka merajai jalanan di berbagai negara.
Kejayaan VW terus berlangsung hingga beberapa dekade kemudian, sebelum akhirnya digeser oleh produk otomotif asal Jepang.
Social Plugin