![]() |
Milos Zeman telah menjabat sebagai Presiden Ceko sejak tahun 2013 | The Independent |
Presiden Ceko, Milos Zeman membuat heboh publik setelah menyebut komunitas transgender "menjijikan".
Pernyataan tersebut terjadi dalam sesi wawancara bersama CNN Prima News, membahas mengenai undang-undang baru Hungaria yang kontroversial, sebagaimana dilansir CNN.
Disahkan pada 15 Juni silam, Undang-Undang Hungaria berisi larangan bagi materi edukasi dan program untuk anak-anak yang mempromosikan homoseksualitas dan LGBT. Kebijakan ini telah memicu kemarahan negara-negara Uni Eropa lainnya.
Berbeda dengan sikap pemimpin Eropa pada umumnya, Zeman justru membela keputusan Hungaria.
"Saya tidak punya alasan untuk tidak setuju dengannya," kata Zeman.
Menurutnya, hukum tersebut dibutuhkan untuk mencegah anak-anak dan orangtua menjadi korban "manipulasi" edukasi seksual.
"Jika anda melakukan operasi penggantian kelamin, anda telah melakukan kejahatan, yakni menyakiti diri sendiri," tambahnya.
Tak tanggung-tanggung, politisi berusia 76 tahun itu juga mengaku merasa "jijik" dengan transgender.
"Saya masih bisa memahami lesbian, gay, dan sebagainya. Tapi tidak dengan transgender," kata Zeman.
"Bagi saya, segala bentuk operasi (penggantian kelamin) memiliki risiko besar, dan orang-orang transgender ini menjijikan," tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa aksi protes Pride Month merupakan upaya komunitas LGBT untuk "mendominasi" masyarakat. Pride Month sendiri rencananya akan digelar di Praha, ibu kota Ceko pada Agustus mendatang.
"Jika usia saya lebih muda, saya akan menggalang aksi demonstrasi balasan dari Heteroseksual," Zeman menambahkan.
Langkah Mundur
Aksi parade pride month yang dilakukan oleh komunitas LGBT di New York, AS | Getty Images
Pernyataan presiden Ceko sontak memicu kemarahan publik, khususnya komunitas LGBT. Mereka menyayangkan sikap seorang pemimpin negara, yang justru menekan kebebasan gender.
"Kami benar-benar sedih mendengar pernyataan ini, yang dapat merusak kesehatan mental komunitas LGBT di Ceko," kata Daniel Zikmund, juru bicara Prague Pride.
"Selama ini, komunitas LGBT tidak hanya didiskriminasi secara sosial, namun juga hukum," terang Zikmund.
"Pernyataan ini membuat kita semakin mundur ke belakang"
ILGA-Europe, sebuah lembaga advokasi, menyebut para aktivis khawatir Ceko akan mengambil langkah serupa dengan Polandia dan Hungaria, yang kian menekan komunitas LGBT dan homoseksualitas.
Dibandingkan negara bekas komunis di Eropa Timur lainnya, Ceko merupakan negara yang paling liberal mengenai seksualitas. Meski demikian, sebagian politisi tampak berupaya mengembalikan sikap intoleran terhadap komunitas LGBT di masyarakat.
Social Plugin