![]() |
Mantan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani | Anadolu |
Langkah seribu yang dilakukannya memicu kemarahan rakyat Afghanistan. Mereka mulai memanggil Ghani dengan sebutan pecundang dan pengkhianat.
Awalnya, Ghani membela keputusannya sebagai upaya untuk mencegah terjadinya pertumpahan darah. Berbicara dari pengasingan di Uni Emirat Arab, ia juga membantah telah membawa kabur banyak uang.
Akan tetapi, setelah mendapat tekanan dari banyak pihak, akhirnya Ghani meminta maaf atas segala tindakannya.
"Meninggalkan Kabul merupakan pilihan terberat dalam hidup saya," kata Ghani, dalam pernyataan resminya di Twitter.
"Namun, saya percaya itu adalah satu-satunya jalan untuk menghentikan baku tembak, dan menyelamatkan 6 juta warga Kabul"
"Saya pergi atas desakan pihak keamanan istana, yang mengatakan perang saudara layaknya tahun 1990-an akan terjadi kembali seandainya saya tetap tinggal," tambahnya.
Ghani mengatakan, ketika Taliban memasuki istana presiden, mereka mulai mencari dirinya dari satu ruangan ke ruangan lainnya.
Mengenai tuduhan membawa miliaran dolar ketika kabur, Ghani menyebut hal itu salah besar dan tidak berdasar, sembari mengungkit upayanya memberantas korupsi di Afghanistan ketika menjabat sebagai presiden.
"Korupsi merupakan wabah yang melumpuhkan negara kita selama beberapa dekade. Perang melawan korupsi merupakan fokus utama saya sebagai presiden"
Kabinet Pria
![]() |
Taliban menggelar konferensi pers untuk mengumumkan kabinet yang baru | Anadolu |
Sementara itu, Taliban telah mengumumkan nama-nama yang akan mengisi kabinet pemerintahan mereka.
Pengumuman tersebut dilakukan di tengah demonstrasi menentang pemerintahan baru, yang menewaskan sejumlah warga.
Kabinet baru ini langsung menimbulkan kontroversi. Pasalnya, seluruh anggota di dalamnya adalah pria, yang terdiri dari veteran dan pejabat Taliban tahun 1990-an.
Salah satunya adalah Sirajuddin Haqqani, yang ditunjuk sebagai menteri dalam negeri. Sirajuddin merupakan petinggi Taliban yang menjadi buronan FBI senilai 5 juta dolar AS.
Ia dituduh memiliki jaringan yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan mematikan dan penculikan.
Kaum feminis dan intelektual wanita memprotes kabinet ini. Dalam demonstrasi di Provinsi Badakshan, mereka menyatakan akan menolak pemerintahan tanpa menteri wanita.
Social Plugin