Bersejarah! PM Israel Bertemu Putra Mahkota UEA, Bahas Kerja Sama dan Ancaman Iran

 

PM Israel Naftali Bennett (kiri) sedang mendengar bisikan putra mahkota UEA, Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed, Senin (13/12/2021) | GPO

Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett mengadakan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin (13/12/2021) waktu setempat.

Ia datang untuk bertemu dengan Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, di kediaman pribadinya di Abu Dhabi, UEA.

Pertemuan mereka, yang dibarengi dengan acara makan siang bersama, berlangsung selama empat jam. Lebih lama dua jam dari waktu seharusnya.

Acara ini menjadi momen bersejarah bagi Israel dan UEA. Sebelumnya, kedua negara dikenal kerap bersitegang, terutama menyangkut masalah Palestina.

Beberapa tahun yang lalu, warga Israel bahkan tidak diizinkan untuk masuk ke UAE sama sekali.

Namun, situasi mulai berubah ketika mereka menandatangani kesepakatan damai, yang disponsori oleh AS sekitar setahun yang lalu.

Langkah UEA kemudian diikuti oleh negara-negara muslim lainnya, seperti Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Pada bulan Juni 2021, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid meresmikan kedutaan negara Zionis tersebut di Abu Dhabi. Sedangkan kedutaan UEA di Israel dibuka sebulan kemudian.

Setelah pertemuan selesai, Bennett mengucapkan terima kasih kepada Pangeran bin Zayed atas "sambutan yang sangat ramah", dan mereka telah melakukan pembicaraan "yang mendalam dan signifikan"

"Kami mendiskusikan kekuatan hubungan kedua negara. Tujuan kami adalah untuk memperluas ikatan, sehingga perdamaian tidak hanya diantara pemimpin, namun juga masyarakat," terang Bennett.

"Saya meninggalkan tempat ini dengan optimisme besar, bahwa ikatan kedua negara, akan menjadi landasan bagi jaringan hubungan yang luas di seluruh kawasan"

Dalam pernyataan bersama, Israel-UEA meneken kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama dalam riset gabungan, serta penyediaan dana pembangunan.

Sebelum bertemu dengan Zayed, Bennett juga telah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Industri dan Pengembangan Teknologi UEA, Sultan Ahmed Al Jaber, dan Menteri Kebudayaan UEA Noura binti Mohammed Al Kaabi.

Ancaman Iran

Pasukan Iran unjuk kekuatan dalam sebuah parade militer | Anadolu
 
Kunjungan Bennett ke UEA dilakukan di tengah memanasnya perseteruan dengan Iran, yang terus melontarkan ancaman kepada Israel.

Meskipun negara muslim, UEA juga menganggap Iran sebagai ancaman di kawasan. Namun, mereka juga ingin membangun hubungan yang lebih hangat dengan Teheran.

Sejumlah pejabat UEA dan Iran telah menggelar pertemuan beberapa waktu terakhir. 

Pekan lalu, Penasihat Keamanan UEA, Sheikh Tahnoon bin Zayed bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam lawatan ke Teheran.

Sheikh Tahnoon berharap kunjungan tersebut menjadi "titik balik hubungan kedua negara"

Padahal, UEA dan Israel pernah sama-sama mendukung kebijakan Presiden AS ketika itu, Donald Trump, yang membatalkan perjanjian nuklir dengan Iran tahun 2018.

Hal ini yang diduga membuat Israel ketar-ketir, dan memaksa Bennett untuk datang langsung ke UEA.