Polisi dan warga mengevakuasi korban pengeboman masjid di Pakistan | ABC News |
Seolah tidak ada habisnya, serangan teror kembali melanda Pakistan.
Kali ini, sebuah masjid diguncang oleh bom bunuh diri di Peshawar, kota berpenduduk sekitar 2 juta jiwa di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Ledakan tersebut terjadi pada pukul 13:40 waktu setempat. Ketika itu, masjid sedang dipadati oleh jemaah yang beribadah siang hari. Akibatnya, sebanyak 90 orang tewas, dan 170 lainnya luka-luka.
Hingga berita ini diturunkan, motif pelaku dalam melancarkan aksinya belum terkuak. Namun, diduga kuat bahwa serangan ini menargetkan kepolisian.
Hal ini didukung oleh beberapa fakta. Pertama, sebagian besar korban yang tewas adalah anggota polisi. Kedua, masjid tersebut terletak di dekat markas besar kepolisian dan biro anti-terorisme, yang seharusnya memiliki pengamanan super ketat
Saat kejadian, ada sekitar 300 hingga 400 petugas polisi yang berada di area tersebut.
"Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang bertugas menjaga Pakistan," kata Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan.
Menurut Sharif, aksi teror ini "tidak ada kaitannya dengan Islam sama sekali"
"Pembunuhan brutal terhadap muslim yang bersujud di hadapan Allah sangat bertentangan dengan ajaran Al-Quran," tambahnya.
"Menargetkan rumah Allah adalah bukti bahwa teroris tidak berkaitan dengan Islam"
Untuk menegakkan kembali keamanan dan ketertiban, Sharif mengaku telah menyiapkan "strategi komprehensif" yang dibutuhkan di Peshawar dan Khyber Pakhtunkhwa.
Taliban Dibalik Serangan?
Tehreek-e-Taliban (TTP), kelompok Taliban yang beroperasi di Pakistan | CNN |
Tak lama setelah pengeboman, beredar kabar bahwa Tehreek-e-Taliban (TTP), cabang Taliban yang beroperasi di Pakistan, bertanggung jawab atas terjadinya serangan.
Warga meletakkan karangan bunga untuk mengenang korban serangan teror di Sekolah Umum Militer Peshawar pada Desember 2014 | Fairbd.net |
Social Plugin