Misi Chandrayaan-3: Apa yang Dicari India di Bulan?

 

Euforia rakyat atas peluncuran misi Chandrayaan-3 ke bulan | ISRO, Hindustan Times

India membuka lembaran sejarah baru setelah Chandrayaan-3 berhasil mencapai bulan.

Wahana antariksa tersebut mendarat di wilayah kutub selatan bulan pada Rabu, 23 Agustus 2023 pukul 19.34 WIB, setelah menempuh perjalanan selama 40 hari. 

Detik-detik terjadinya pendaratan disaksikan melalui siaran langsung oleh pejabat publik dan masyarakat negeri berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini. Termasuk Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. Mereka berkumpul di sejumlah tempat, mulai dari rumah, perkantoran, restoran, hingga kuil Hindu.

Setelah Chandrayaan-3 terkonfirmasi sukses mendarat, jutaan warga langsung tumpah ruah di jalanan untuk merayakan keberhasilan program luar angkasa negara mereka. PM Modi, yang sedang berada di Afrika Selatan untuk menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS, tampak bertepuk tangan sembari melambaikan bendera India. 

"Chandrayaan-3 telah berhasil mendarat dengan mulus!" tulis akun resmi Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO). 

"PM Narendra Modi, wahana telah berhasil mendarat di bulan," lapor Shri S Somanath, Direktur ISRO. 

Pencapaian ini tidak hanya menjadikan India sebagai negara keempat yang mencapai bulan. Melainkan juga, negara pertama yang berhasil menjelajahi wilayah kutub selatan bulan. Beberapa hari yang lalu, Rusia juga meluncurkan misi ke area yang sama. Namun misi ini menemui kegagalan, setelah wahana mereka gagal mendarat, dan menabrak permukaan bulan. 

Mengapa India memilih kutub selatan bulan sebagai tujuan pendaratan? Apa yang sebenarnya mereka cari disana?

Kandungan Air dan Oksigen

Citra kutub selatan bulan, yang menunjukkan dugaan adanya kandungan air (titik biru) | NASA

Pada bulan Oktober 2008, India meluncurkan Chandrayaan-1 sebagai misi pertama mereka ke bulan. Sama seperti Chandrayaan-3, program ini juga melakukan eksplorasi ke bagian selatan bulan. 

Meski merupakan pemain baru dalam penjelajahan di satelit alami bumi itu, India merupakan pihak pertama yang berhasil menemukan bukti keberadaan es dengan kandungan air disana. Es tersebut mengandung unsur hydroxyl (OH) dan H2O, yang mirip sekali dengan air yang kita temukan di bumi.

Sebelas tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2019, India kembali mengirim roket ke bulan melalui program Chandrayaan-2. Misinya sama, yaitu menjelajahi kutub selatan bulan. Sayangnya, misi kali ini menemui kegagalan, 

Mengapa Eksplorasi Ini Penting?

Pencapaian Chandrayaan-1 dan 3 tentu memiliki dampak yang besar. Penemuan air membuka harapan bagi manusia untuk membuka pemukiman dan tinggal di bulan suatu saat nanti. Sebab, air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk di dunia, sehingga menjadi kebutuhan paling mendasar. 

Selain itu, pasokan air di bulan juga bisa digunakan sebagai solusi untuk menyuplai propelan untuk pesawat luar angkasa menuju mars dan tujuan jauh lainnya. 

Sementara berdasarkan keterangan resmi dari ISRO, Chandrayaan-3 juga memiliki misi untuk mendemonstrasikan pendaratan aman, menjelajahi permukaan bulan, dan mengumpulkan data ilmiah. 





 





Banner iklan disini