Hamas Siksa dan Bunuh 18 Warganya di Israel, Thailand Murka!

 

Para pekerja asal Thailand yang disandera oleh Hamas | Nation Thailand 

Serangan Hamas ke wilayah Israel tidak hanya menargetkan pemerintah atau tentara Israel, namun juga warga sipil tak berdosa.

Sebanyak 18 warga Thailand tewas setelah ditembaki membabi buta oleh kelompok militan tersebut pada Sabtu (07/10/2023) waktu setempat. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Thailand pada Selasa (10/10/2023). Menurut pernyataan resmi, Hamas juga menyandera 11 warga Thailand dan membawa mereka ke wilayah Gaza, yang saat ini menjadi pusat terjadinya konflik.

Menteri Tenaga Kerja Thailand, Phiphat Ratchakitprakarn, mengatakan bahwa tercatat ada 30.000 warga Thailand yang bekerja di Israel sebagai tenaga di bidang pertanian. Sekitar 5.000 di antaranya berada di wilayah pertempuran. 

Udomporn Champahom, salah satu pekerja Thailand yang selamat, menceritakan bagaimana kelompok milisi Hamas menyerbu peternakan tempatnya bekerja di Mivtahim, kota dekat Jalur Gaza. 

"Milisi Hamas menembakkan dulu sebuah roket, kemudian mereka menyerbu peternakan kami. Saya berlari dan sembunyi di kamar tidur," kata Udomporn. 

Untungnya, ia berhasil bertahan dan akhirnya diselamatkan oleh pasukan Israel, meski harus mengalami luka tembak yang besar di kakinya. 

Sedangkan buruh migran Thailand lain, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan "Saya berlari dan merangkak ke kolong sebuah truk, kemudian personel Hamas menarik saya keluar dan menodongkan pistol ke arah saya dari jarak dekat, sebelum menembak ke bawah"

Buruh migran itu kemudian berhasil melarikan diri.

Saat ini pemerintah Thailand sedang menjalin kerjasama dengan Yordania, Mesir, dan Malaysia untuk membebaskan warganya yang masih disandera oleh Hamas. Meskipun dengan eskalasi konflik yang semakin besar, usaha itu bisa saja berakhir sia-sia.

"Kami telah berkoordinasi bersama negara-negara yang memiliki koneksi dengan pihak yang menyandera warga negara kita untuk negosiasi pembebasan," terang Jakkapong Sangmanee, Wakil Menteri Luar Negeri Thailand.

"Sejauh ini, negosiasi tersebut berjalan dengan positif"

Selain Thailand, Hamas juga diketahui membantai 10 mahasiswa dari Nepal, dan 1 mahasiswa Kamboja. Seluruhnya telah dikonfirmasi oleh pemerintah masing-masing.

Rakyat Thailand Mengamuk

Keluarga warga Thailand korban serangan Hamas menangis saat mengetahui nasib kerabat mereka | BNN Network Thailand

Tindakan Hamas yang merenggut nyawa saudara sebangsa mereka membuat warga Thailand murka. Mereka ramai-ramai melampiaskan kekesalan dan kemarahan mereka di media sosial. 

Thailand merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang menjalin hubungan baik ke Palestina maupun Israel. Sebagai negara mayoritas pemeluk Buddha, masyarakat Thailand tidak terlalu peduli, dan bahkan banyak dari mereka tidak mengetahui konflik Israel - Palestina. Sehingga berada di posisi netral.

Kini setelah serangan tersebut, persepsi mereka terhadap Palestina berubah. Keberpihakan terhadap Israel mulai tumbuh. 

Berdunia.com telah mengumpulkan beberapa komentar warga Thailand di Youtube pasca serangan Hamas. Penerjemahan dilakukan dari bahasa Thailand ke bahasa Inggris, lalu ke bahasa Indonesia. 

  



"Anda (Israel) seharusnya tidak perlu merasa kasihan. Sebelum melakukan apapun, anda harus berhati-hati. Selamatkan semua sandera, dan binasakan mereka semua (Hamas),"  komen akun @OMG-mk2zo di Youtube. 

"Hamas harus dibinasakan," kata @chonthicha9105.

"Israel, kali ini tindakan kalian dibenarkan, dan tidak perlu menjelaskan apapun kepada dunia. Dalam menghancurkan kelompok kekerasan ekstremis, saya meminta kalian menggunakan kesempatan ini dengan baik" tulis @dhotsanartsrithongchai6119.

"Hamas harus bertanggung jawab atas kematian warga Thailand. Anda tidak akan bisa lari dari tanggung jawab perang. Warga kami (yang tewas) adalah petani, bukan pasukan untuk Israel," komen @siamwittheerasasawat7704.

"Sejujurnya, saya melihat (konflik) ini sebagai masalah negara mereka. Kami hanya memberikan dorongan dan harapan agar keduanya bisa berdamai. Namun sekarang saya mendukung Israel. Karena Hamas tidak mengikuti peraturan internasional. Jika hanya menyandera dan bernegosiasi, itu masih bisa diterima. Namun mereka malah melakukan pembunuhan. Hamas tak lain hanyalah grup kelompok teroris yang pantas diserang oleh berbagai negara" tulis @diosae1.

"Israel seharusnya membubarkan Gaza dan menghapus mereka dari peta dunia. Maka dunia akan lebih damai dari sebelumnya," kata @9obe111


Banner iklan disini