Paus Fransiskus menaiki kursi roda untuk memberikan khotbah mingguan pada awal Februari 2025 | Andrew Medichini - Associated Press |
Sejak mengalami asma berkepanjangan serta didiagnosis menderita pneumonia dan bronkitis, kesehatan Paus Fransiskus menjadi sorotan.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Vatikan pada Sabtu (22/2) pagi, kondisi pemimpin gereja katolik sedunia tersebut "kritis" dan "lebih tidak sehat daripada kemarin", namun dalam kondisi sadar dan masih bisa duduk di kursinya.
"Kondisi Bapa Suci masih kritis, dan belum terbebas dari bahaya" sebut Vatikan.
"Beliau masih tersadar dan menghabiskan hari-hari di atas kursi roda, meskipun dirinya lebih menderita dibandingkan kemarin"
Meski telah menerima transfusi darah, Paus Fransiskus dikabarkan membutuhkan aliran oksigen yang tinggi di tengah perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia.
Dr. Andrea Vicini, seorang dokter asal Amerika Serikat, menduga bahwa tim Gemelli kemungkinan besar menggunakan transfusi untuk meningkatkan kadar sel darah merah dan trombosit Sri Paus. Trombosit merupakan fragmen kecil dari sel darah yang berperan penting dalam pembentukan bekuan dan pencegahan perdarahan.
Paus Fransiskus diketahui memang memiliki jumlah trombosit yang rendah, suatu gejala yang berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah.
Namun Vicini, yang juga merupakan imam Jesuit, menegaskan bahwa ia hanya mengetahui kasus sang paus melalui pernyataan resmi dari Vatikan.
"Tampaknya kondisinya terkendali, namun tubuh beliau menunjukkan tanda-tanda kesulitan dalam mengatasi situasi tersebut," ujarnya.
Lebih Terbuka
Bunga dan lilin diletakkan untuk mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus di depan Rumah Sakit Gemelli, Roma | Stefano Constantino - AFP
Pernyataan yang dirilis Vatikan pekan ini merupakan yang paling tajam dan terperinci mengenai kesehatan Sri Paus. Sebelumnya, Vatikan cenderung memberikan informasi yang ambigu terkait kondisi pemimpin mereka, sehingga masyarakat berusaha membaca makna yang tersirat di baliknya.
Setelah Paus Fransiskus meminta agar kondisi kesehatannya dibuka untuk umum, Vatikan mulai merilis pernyataan harian agar publik bisa memantau perkembangan beliau secara langsung.
Para dokter yang menangani beliau juga aktif memberikan informasi, terutama mengenai perkembangan penyakit yang diderita oleh Sri Paus serta pengobatan apa saja yang telah diberikan.
Dr. Sergio Alfieri, yang tergabung dalam tim dokter kepausan, mengatakan bahwa Paus Fransiskus awalnya terkena flu musiman sebelum dilarikan ke rumah sakit pada 14 Februari. Penyakit tersebut kemudian memburuk akibat tubuh beliau yang kelelahan selama mengerjakan tugas-tugasnya.
Kondisi ini menyebabkan kedua paru-paru Paus Fransiskus rentan dan akhirnya terjangkit pneumonia. Beliau juga mengalami infeksi bakteri dan virus di saluran pernapasan, dan tim dokter telah meningkatkan dosis pengobatan secara berkala.
Saat ini, para dokter telah memberikan oksigen dan terapi obat-obatan pneumonia kepada Sri Paus, dan tubuh beliau merespon kedua metode tersebut dengan baik.
Social Plugin