Jenazah warga Israel tergeletak di jalanan wilayah Sderot setelah dibunuh oleh milisi Hamas | Middle East Online |
Konflik terbuka antara Israel dan organisasi militan Hamas kembali pecah pada Sabtu (07/10/2023) waktu setempat.
Pertempuran bermula ketika Hamas melancarkan serangan dadakan dengan meluncurkan roket dari Jalur Gaza ke wilayah Israel Selatan. Menurut laporan resmi, jumlah roket yang telah ditembakkan adalah sebanyak 5.000 buah.
Serangan ini kurang mampu diantisipasi dengan baik oleh Israel. Negara tersebut sedang menyambut Simchat Torah, salah satu hari raya penting umat Yahudi untuk merayakan rampungnya kitab suci Taurat di dunia. Banyak dari prajurit dan aparat keamanan sedang libur dan berkumpul bersama keluarga.
Akibatnya, beberapa kota Israel yang dekat dengan Gaza, seperti Ashkelon, Sderot, dan kota sekitarnya jatuh ke tangan Hamas. Korban pun berjatuhan di pihak Israel, dengan 200 orang tewas dan 1.100 lainnya luka-luka.
Jenazah warga sipil Israel berserakan di jalanan kota Sderot dikelilingi pecahan kaca. Tubuh seorang wanita dan seorang pria ditemukan tergeletak bersimbah darah di kursi depan mobil.
Sementara itu, 52 warga Israel juga diculik paksa dan dibawa ke Gaza sebagai sandera.
Seorang warga Israel menangis seraya memeluk jenazah kerabatnya yang tewas | New York Times |
"Angka (korban) yang besar ini tidak pernah kami lihat sebelumnya," kata Mayor Nir Dinar, salah satu perwira militer Israel.
“Kami belum pernah melihat komunitas di sekitar wilayah Gaza disusupi, tidak seperti ini sebelumnya. Hamas baru saja memutuskan untuk berperang, hal itu akan menimbulkan konsekuensi yang sangat besar.”
Mayor Dinar menambahkan, Hamas telah menginvasi Israel dari darat, laut, dan udara. Mereka mampu merobohkan pagar pembatas dengan bahan peledak, lalu mencapai kota dan desa Israel dengan sepeda motor.
Balasan Israel
Siaran pers PM Netanyahu setelah Israel diserang Hamas | The Guardian |
Aksi Hamas yang dianggap "licik" tersebut membuat pemerintah Israel murka.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, melalui siaran pers resmi, bersumpah akan membalas dendam atas setiap darah warganya yang ditumpahkan dalam serangan kali ini.
"Kami akan melakukan pembalasan besar-besaran atau hari kelam ini," kata Netanyahu.
"Hamas melancarkan perang yang kejam dan keji. Kami akan memenangkan perang ini tetapi akibatnya terlalu berat untuk ditanggung"
Netanyahu juga menuding Hamas memang sengaja mengorbankan warga sipil demi keuntungan pribadi mereka.
"Hamas ingin membunuh kita semua. Ini adalah musuh yang membunuh ibu dan anak-anak di rumah mereka, di tempat tidur mereka. Musuh yang menculik orang tua, anak-anak, dan gadis remaja," tambahnya.
Maka dari itu, lanjut Netanyahu, pihaknya akan menyatakan perang melawan Hamas.
"Para penduduk Israel, kita saat ini akan berperang. Musuh akan membayar mahal atas tindakan mereka," tegasnya.
Gaza Porak-Poranda
Gedung tinggi di Gaza runtuh setelah dibom oleh jet tempur Israel | Wall Street Journal |
Tak lama setelah pernyataan Netanyahu disiarkan, jet-jet tempur Israel segera melesat ke arah Gaza dan wilayah-wilayah yang dikontrol Hamas. Satu persatu dari mereka menjatuhkan bom ke target-target yang disinyalir merupakan tempat peluncuran roket dan basis serangan Hamas.
Salah satunya adalah sebuah gedung tinggi dengan puluhan lantai di area kota Gaza. Bangunan itu langsung runtuh dalam hitungan detik setelah dihantam misil dari pesawat jet Israel.
Nasib yang sama akhirnya juga dialami oleh bangunan lainnya, yang ambruk secara bersamaan dan rata dengan tanah.
Serangan balasan itu menyebabkan korban jiwa di pihak Palestina. Menurut Kementerian Kesehatan setempat, sebanyak 232 warga Gaza tewas dan 1,610 lainnya terluka. Angka tersebut disinyalir bertambah, mengingat Gaza merupakan salah satu kota dengan tingkat kepadatan tertinggi di dunia.
Bila dijumlahkan dari kedua kubu, maka total korban tewas dalam konflik kali ini telah mencapai lebih dari 400 orang.
Hingga artikel ini diturunkan, pertempuran masih terus berlangsung. Belum ada tanda-tanda Israel dan Hamas akan menurunkan eskalasi maupun melakukan gencatan senjata.
Social Plugin